By. Aboe Nadhief Mohammad BS al-Jembari, M.Pd.I
Durhaka kepada orang tua
termasuk katagori dosa besar. Allah membenci anak yang durhaka terhadap orang tuannya, dan mengancam
memberikan siksa dan hukuman yang pedih bukan hanya diakhirat kelak, tapi
disegerakan siksanya di dunia. Rasulalallah SAW. Bersabda:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْكَبَائِرِ
قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَقَتْلُ النَّفْسِ
وَشَهَادَةُ الزُّورِ) متفقٌ عَلَيهِ(.
Hadits Anas ra. Dimana ia berkata: “Rasulullah saw. ditanya tentang
dosa-dosa besar, kemudian beliau menjawab: “Mempersekutukan Allah, durhaka
kepada kedua orang tua, membunuh jiwa (manusia), dan saksi palsu.”(HR. Bukhori
dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Rasulallah bersabda:
عَنْ
عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ اَنَّ نَبِيَّ اللهِ ص قَالَ: اَرَأَيْتُمُ الزَّانِيَ وَ
السَّارِقَ وَ شَارِبَ اْلخَمْرِ، مَا تَقُوْلُوْنَ فِيْهِمْ؟ قَالُوْا:
اَللهُ وَ رَسُوْلُهُ اَعْلَمُ. قَالَ: هُنَّ فَوَاحِشُ وَ فِيْهِنَّ
عُقُوْبَةٌ. اَلاَ اُنَبّئُكُمْ مَا اَكْبَرُ اْلكَبَائِرِ؟
َاْلاِشْرَاكُ بِاللهِ، ثُمَّ قَرَأَ: وَ مَنْ يُّشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرى
اِثْمًا عَظِيْمًا، وَ عُقُوْقُ اْلوَالِدَيْنِ، ثُمَّ قَالَ: اُشْكُرْ
لِيْ وَ لِوَالِدَيْكَ اِلَيَّ اْلمَصِيْرُ. وَ كَانَ مُتَّكِئًا
فَاحْتَفَزَ فَقَالَ: وَ قَوْلُ الزُّوْرِ.) رواه الطبرانى (
Dari
‘Imran bin Hushain bahwasanya Nabiyyullah SAW bersabda, “Bagaimana pendapat
kalian tentang pezina, pencuri dan peminum khamr ?". Mereka (para
shahabat) menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Beliau
bersabda, “Itu adalah perbuatan keji dan pelakunya akan mendapat siksa. Maukah
aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa yang paling besar ?. Yaitu : (1)
Menyekutukan Allah dengan sesuatu. Kemudian beliau membaca ayat (yang artinya)
"Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar". [An-Nisaa' : 48]. (2) Dan durhaka kepada kedua orang
tua. Lalu beliau membaca ayat (yang artinya) "Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu" [Luqman :
14]. Ketika itu beliau duduk bersandar, lalu beliu duduk tegak, dan bersabda, “(3)
Dan berkata dusta”. (HR. Thabrani)
Orang tua
adalah makhluk mulia yang wajib dihormati. Dalam tata krama Islam ada
Rambu-rambu agar berhati-hati sepanjang hari agar terhindar dari dosa durhaka
kepada orang tua. Diantara perbuatan yang termasuk sikap durhaka kepada orang
tua adalah membuat orang tua marah, kesal, kecewa, berbuat angkuh, mengucapkan
kata dengan tidak sopan, menatap orang tua dengan pandangan mata yang tajam,
memaki, bersikap keras dan mengabaikannya, pergi keluar rumah tanpa ijin, dan
membuat orang tua menangis sedih. Selain itu terkadang ada hal-hal kecil yang dianggap remeh tetapi bisa melukai hati
dan membuat orang tua tidak ridha. Hal-hal yang tersebut harus diwaspadai,
sebab dosanya sangat besar dan mendatangkan adzab yang pedih serta kesengsaraan
hidup di dunia dan Akhirat. Rasulallah
SAW. Bersabda:
عَنْ
عَائِشَةَ اُمّ اْلمُؤْمِنِيْنَ قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا بَرَّ
اَبَاهُ مَنْ شَدَّ اِلَيْهِ الطَّرْفَ. )رواه البيهقى(
Dari
‘Aisyah Ummul mu’minin, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
termasuk berbhakti kepada bapaknya, anak yang membelalakkan mata kepadanya”. (HR.
Baihaqi )
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: لَمْ يَتْلُ اْلقُرْآنَ مَنْ لَمْ يَعْمَلْ بِهِ وَ لَمْ
يَبَرَّ وَالِدَيْهِ مَنْ اَحَدَّ النَّظَرَ اِلَيْهِمَا فِى حَالِ اْلعُقُوْقِ
اُولئِكَ بُرَاءٌ مِنّى وَ اَنَا مِنْهُمْ بَرِيْءٌ. الدارقطنى
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah dinamakan
membaca Al-Qur’an, orang yang tidak mengamalkan apa yang telah dibaca, dan
tidaklah disebut berbhakti kepada kedua orang tua, seseorang yang membelalakkan
mata kepada mereka karena berani kepadanya. Mereka itu terlepas dariku dan
akupun berlepas diri dari mereka”. (HR. Daruquthni)
Dalam
riwayat lain Rasulallah SAW. bersabda:
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَنْ اَحْزَنَ وَالِدَيْهِ فَقَدْ عَقَّهُمَا (رواه البخارى)
Dari Ali, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw
:”Barangsiapa yang membuat susah orangtuanya berarti ia telah menyakiti
kedunya.” (HR Bukhari)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : بُكَاءُ الْوَالِدَيْنِ مِنَ الْعُقُوْقِ (رواه البخارى)
Dari Ibnu Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
saw :”Membuat kedua orangtua menangis termasuk perbuatan menyakiti orangtua.” (HR Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.